#main-wrapper { width: 433px; padding:15px; float: right; display: inline; word-wrap: break-word; overflow: hidden; -moz-border-radius: 5px 5px 5px 5px; -moz-box-shadow: 0 0 3px #CCCCCC; background: none repeat scroll 0 0 #FFFFFF; border: 1px solid #DDDDDD; margin: 5px; } #sidebar-wrapper { width: 225px; float: right; display: inline; word-wrap: break-word; overflow: hidden; -moz-border-radius: 5px 5px 5px 5px; -moz-box-shadow: 0 0 3px #CCCCCC; background: none repeat scroll 0 0 #FFFFFF; border: 1px solid #DDDDDD; margin: 5px; } #sidebar-wrapper2 { width: 225px; float: left; display: inline; word-wrap: break-word; overflow: hidden; -moz-border-radius: 5px 5px 5px 5px; -moz-box-shadow: 0 0 3px #CCCCCC; background: none repeat scroll 0 0 #FFFFFF; border: 1px solid #DDDDDD; margin: 5px; } -->

Jumat, 10 Desember 2010

Jika Hidup Tidak untuk Dakwah Terus ente mau ngapain?


Ente pergi pagi.  Dengan semangat mencari duniawi. 
Jika angkot macet,  langsung berganti sewa taksi  agar harta buruan tidak beralih dari sisi. 
Ente pulang malam.  Dengan jasad yang kelelahan. 
Nyampe di rumah mendekam  sampai pagi datang. 
Lupakah engkau Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari. Dan menjadi singa di siang hari. 
Sementara engkau tak peduli siang tak peduli malam, yang penting dunia dalam genggaman.

Sahabat,
Cobalah engkau renungkan.. 
Apa sih yang ingin kau gapai sampai harus membanting tulang ?? 
Apa sih yang ingin kau bangun hingga pagi datang ??
Apa sih yang ingin kau raih hingga tubuh begitu letih ??
Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan?? untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan?? 
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan. 
Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan..? Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman..? 
Dinikmati, menghilang dari pandangan.
Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya maka harga diri ente nilainya sama dengan apa yang ente makan. 
Nilainya sama dengan apa yang ente rindukan.
Karena jasad ente tak ubahnya tembolok karung tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan. 
Karena jasad ente tak ubahnya perekat, tempat semua kesenangan dunia melekat.

Tapi sahabat,,  
jika qta hidup untuk dakwah… 
tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan. 
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan. 
Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang. 
Dimana harus yakin penuh akan janji Allah. 
Tapi di dalamnya tidak lekas didapatkan keindahan. 
Dan harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan
Sahabat,,
Jangan sia-siakan hidup di dunia. 
Bangun rumah dakwah. 
Jika diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah. 
Jika diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah. 
Jika diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah. 
Jika diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya.
Jika diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya.
Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan, apalagi sebagai hiburan. Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman, 
sebagai pengisi waktu luang, ataupun sarana memburu uang. 
Karena kelak yang didapatkan adalah jahanam. 
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan. 
Jadikan dakwah sebagai ruh di dunia. 
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal di dunia. 
Jadikan dakwah sebagai tugas utama di dunia. 
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri begitu bahagia. 

Sahabat,,
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita dengan para pendusta ayat-ayat-Nya. 
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya, itu artinya engkau pun sama dengan mereka. 
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga. 
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan. 
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan.


Jika hidup tidak untuk dakwah..Trus ente mau ngapain?




By: AnNida (Penyeru Dakwah)
#Share,Jum'at/Muharram 1432 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata yang positif melahirkan tindakan positif . . .