Mensikapi “Salah” dan “Kesalahan” dalam Jama’ah

Mensikapi  “Salah” dan “Kesalahan” dalam Jama’ah

 

Akhirnya Ka’ab bin Malik telah meneguhkan dirinya sebagai satu dari sedikit sahabat yang menjadi qudwah tentang ‘bagaimana mensikapi sebuah kesalahan,… sekecil apapun kesalahan itu.”

Bahkan,…

kisahnya sebenarnya menjadi tarbiyah agung tentang “bagaimana seorang al akh memposisikan dirinya ditengah jama’ah, saat ia di vonis salah” serta “bagaimana sikap ikhwah menatap al akh yang di vonis salah oleh jama’ah.”

 Ka’ab sebenarnya bukan melakukan maksiat,… jika ukurannya adalah persepsi kita.

Kesalahan Ka’ab bahkan terlalu remeh jika dibanding dengan kesalahan kita sekarang.

Saat itu,….

Rasulullah SAWbaru saja mengumumkan perang, sahabat diminta berkemas  untuk berangkat menuju Tabuk,…

Cuaca tidak berpihak,… kemarau dan terik,…

lebih buruk lagi,… kesiapan logistic tidak dapat dibilang cukup.

Ka’ab pun sebenarnya telah mempersiapkan kesertaannya.

Namun,…

karna mengira diri pasti ikut,…alasannya,….ia telah mempersiapkan perbekalan yang lebih baik dari kebanyakan sahabat. santai,… dan tidak bergegas ikut dalam barisan mujahidin

akhirnya,…iapun tertinggal.

rasa bersalah menghinggapi laksana bumi jatuh menimpanya. Madinah dalam rasanya menjadi begitu tidak ramah,…’uqubah diberikan,… isolasi lebih dari sebulan. Ka’ab lulus dari ‘uqubah itu walau para munafiqin menggoyahnya.

para sahabat  pun lulus dari kasus Ka’ab,…mereka masih memelihara cinta kepada Ka’ab, walau ia “ternoda”.

***

Kini

saat langkah dakwah semakin jauh,….

saat dinamika dakwah semakin progresif dan fluktuatif,…

saat satu demi satu kader dakwah mulai mengalami ujian keimanan,…ujian ketsiqohan,

ujian keikhlasan,…ujian ketaatan

saat akhirnya,…

ada yang terjatuh dan tersungkur ketika berbentur dengan kesibukan duniawi,…

ujian keluarga atau jabatan,…

atau ujian…..wanita,….

saat seperti itulah kita harus belajar kembali dari Ka’ab

yang terjatuh tersungkur,…

gelorakan keimanan,…ingatlah,...bahwa antum telah menjual diri kepada Allah,…

jualan antum adalah syurga,….

 jika antum terjebak dalam kesalahan,… ada pintu Cinta Allah,….

ampunanNya

dan kesitulah antum harus menuju,…

bagi komunitas ikhwah,…

saat ada al akh yang tersungkur jatuh,…

saat itulah keimanan diuji,…

kualitas keimanan kita menentukan pensikapan kita atas kesalahan,…

bukankah Nabi SAW mengatakan “Belum beriman kita,.. jika  kita tidak mencintai saudara kita seperti mencintai diri kita ?”

Bukankah kita ibarat satu tubuh,…

kesalahan al akh,…  mengundang kewajiban kita untuk menasihati

kesalahan al akh,.. memaksa kita untuk tunduk pada Rabb,… bukan menjadikannya sebagai ‘hidangan istimewa’ komunikasi kita

bukan menjadikannya bahan ghibah kita.

pada kesalahan siapapun,… mirip seperti kulit yang terluka,… agar bakteri tidak menjajah,… maka sel darah putih mengambil peran besar menjaga bagian kulit yang terbuka,… untuk akhirnya,…jika kalah sekalipun….

ia kalah sebagai pejuang,…bukan pecundang !!

Share By:

      Ust. A Latif Khan