skip to main |
skip to sidebar
Blog Berbagi para Kader Dakwah | Unit Kegiatan Mahasiswa Islam komisariat Fakultas Ilmu Sosial UKMI ARRAHMAN UNIMED
Senin, 11 Oktober 2010
Dilatar belakangi oleh dua hal, yaitu: peran mahasiswa serta kebudayaan bangsa kita. Jika kita berbicara mengenai peran mahasiswa, intinya: mahasiswa memiliki multi tanggung jawab. Paradigma mahasiswa jangan hanya kuliah saja, tidak sepenuhnya benar.
Secara sederhana tanggung jawab mahasiswa dibagi menjadi tiga.
1. Mahasiswa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Dalam hal ini, mahasiswa berperan sebagai pelajar. Artinya, mahasiswa bertanggung jawab pada pemenuhan kebutuhan upgrading dirinya sendiri. Di tiap kesempatan, mahasiswa harus bisa menjadi lebih baik. Disini, kebutuhan jasmani dan rohanimahasiswa harus terpenuhi dan tentu saja, itu semua berdasarkan usaha masing-masing individu. Kebutuhan akan pemahaman disiplin ilmu, kebutuhan akan kemampuan managerial, serta kebutuhan akan kepuasan hati (termasuk rohani) merupakan macam-macam yang dibutuhkan oleh diri masing-masing.
2. Mahasiswa bertanggung jawab pada penyokong kesuksesan operasional perkuliahannya
Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral. Tanggung jawab pertama adalah pada wali. Kewajiban tersirat yang biasanya menjadi “misi” tiap mahasiswa, akibat adanya tanggung jawab moral, adalah: lulus secepatnya. Hal tersebut lumrah, karena memang itu yang diharapkan sebagian besar oleh wali masing-masing mahasiswa. Tanggung jawab kedua adalah kepada semua yang mensukseskan perkuliahan. Secara individu, mahasiswa harus “tahu diri” dan tidak boleh egois. Mahasiswa bertanggung jawab secara moral terhadap temannya, dosen, dan pegawai kampus. Sederhananya, tanpa mereka tidak akan ada yang namanya dinamika perkuliahan.
3. Mahasiswa bertanggung jawab pada bangsanya.
Sesuai amandemen, negara bertanggung jawab atas pencerdasan dan kesejahteraan rakyat. ITB, UGM, UI, dan kampus-kampus negeri lainnya masih memiliki status “negeri”, yang artinya: semuanya adalah kampus milik rakyat. Kampus-kampus tersebut adalah bentuk manifestasi pemerintah untuk misi membangun negara. Segala dinamika kampus haruslah benar-benar dari, oleh, dan untuk rakyat. Sederhananya, ketika status kita menjadi “mahasiswa” kampus-kampus tersebut, kita memiliki peran dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa masih diharapkan sebagai kaum terpelajar yang peka terhadap isu-isu yang beredar di masyarakat. Wajar apabila mahasiswa berperan sebagai “steering committee” bagi segala kebijakan birokrat.
Kebudayaan yang berkembang di masyarakat ikut mempengaruhi dinamika mahasiswa dan juga pemerintah. Di luar banyaknya kebudayaan asing yang ikut mempengaruhi mental bangsa kita, adat kekeluargaan masih ada dan terdapat di sebagian besar masyarakat kita.Inilah yang mendasari mengapa nepotisme masih terdapat dimana-mana. Jangan selalu beranggapan bahwa nepotisme adalah buruk. Untuk beberapa kasus, justru nepotisme adalah bentuk dari bekal persaudaraan yang luas. Pembagian peran akan sulit apabila hubungan silaturahmi tidak terjalin dengan baik.
Secara sederhana tanggung jawab mahasiswa dibagi menjadi tiga.
1. Mahasiswa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Dalam hal ini, mahasiswa berperan sebagai pelajar. Artinya, mahasiswa bertanggung jawab pada pemenuhan kebutuhan upgrading dirinya sendiri. Di tiap kesempatan, mahasiswa harus bisa menjadi lebih baik. Disini, kebutuhan jasmani dan rohanimahasiswa harus terpenuhi dan tentu saja, itu semua berdasarkan usaha masing-masing individu. Kebutuhan akan pemahaman disiplin ilmu, kebutuhan akan kemampuan managerial, serta kebutuhan akan kepuasan hati (termasuk rohani) merupakan macam-macam yang dibutuhkan oleh diri masing-masing.
2. Mahasiswa bertanggung jawab pada penyokong kesuksesan operasional perkuliahannya
Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral. Tanggung jawab pertama adalah pada wali. Kewajiban tersirat yang biasanya menjadi “misi” tiap mahasiswa, akibat adanya tanggung jawab moral, adalah: lulus secepatnya. Hal tersebut lumrah, karena memang itu yang diharapkan sebagian besar oleh wali masing-masing mahasiswa. Tanggung jawab kedua adalah kepada semua yang mensukseskan perkuliahan. Secara individu, mahasiswa harus “tahu diri” dan tidak boleh egois. Mahasiswa bertanggung jawab secara moral terhadap temannya, dosen, dan pegawai kampus. Sederhananya, tanpa mereka tidak akan ada yang namanya dinamika perkuliahan.
3. Mahasiswa bertanggung jawab pada bangsanya.
Sesuai amandemen, negara bertanggung jawab atas pencerdasan dan kesejahteraan rakyat. ITB, UGM, UI, dan kampus-kampus negeri lainnya masih memiliki status “negeri”, yang artinya: semuanya adalah kampus milik rakyat. Kampus-kampus tersebut adalah bentuk manifestasi pemerintah untuk misi membangun negara. Segala dinamika kampus haruslah benar-benar dari, oleh, dan untuk rakyat. Sederhananya, ketika status kita menjadi “mahasiswa” kampus-kampus tersebut, kita memiliki peran dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa masih diharapkan sebagai kaum terpelajar yang peka terhadap isu-isu yang beredar di masyarakat. Wajar apabila mahasiswa berperan sebagai “steering committee” bagi segala kebijakan birokrat.
Kebudayaan yang berkembang di masyarakat ikut mempengaruhi dinamika mahasiswa dan juga pemerintah. Di luar banyaknya kebudayaan asing yang ikut mempengaruhi mental bangsa kita, adat kekeluargaan masih ada dan terdapat di sebagian besar masyarakat kita.Inilah yang mendasari mengapa nepotisme masih terdapat dimana-mana. Jangan selalu beranggapan bahwa nepotisme adalah buruk. Untuk beberapa kasus, justru nepotisme adalah bentuk dari bekal persaudaraan yang luas. Pembagian peran akan sulit apabila hubungan silaturahmi tidak terjalin dengan baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
<
Mari berkicau!
Labels
- Goresan Pena UKMI (28)
- Zona Dakwah (12)
- About US (Ukmi fiS) (3)
- penerbitan (3)
- The Movie (2)
Followers
Label
- About US (Ukmi fiS) (3)
- Goresan Pena UKMI (28)
- penerbitan (3)
- The Movie (2)
- Zona Dakwah (12)
Search
Xpresi Qta..!
Labels
- About US (Ukmi fiS) (3)
- Goresan Pena UKMI (28)
- penerbitan (3)
- The Movie (2)
- Zona Dakwah (12)
Pages
Labels
- About US (Ukmi fiS) (3)
- Goresan Pena UKMI (28)
- penerbitan (3)
- The Movie (2)
- Zona Dakwah (12)
Generasi Update
- penerbitan (3)
Label
- About US (Ukmi fiS) (3)
- Goresan Pena UKMI (28)
- penerbitan (3)
- The Movie (2)
- Zona Dakwah (12)
About Me
- UKMI ArRahman FIS
- Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, Medan Sumatera Utara, Indonesia
- LDK komisariat Fakultas Ilmu Sosial di bawah naungan UKMI ARRAHMAN UNIMED yang bergerak dibidang syiar dakwah menuju campuz islami. Dengan Kepengurusan berjumlahkan 16 kader siap berjuang menegakkan izzah islam rahmatan lil 'alamin yg syamil dan kamil. Salam Ukhuwah, ALLAHU AKBAR
| © 2010 UKMI AR RAHMAN FIS |Blogger Template by BloggerTheme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kata yang positif melahirkan tindakan positif . . .